Menurut Wibowo (2007:65) lingkugan
kerja yang bisa memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dapat
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1.
Lingkungan Internal
Ada banyak faktor yang mempengaruhi
kinerja atau prestasi kerja karyawan. Karyawan akan bekerja dengan produktif
atau tidak tergantung pada kondisi pekerjaan yang secara langsung ataupun tidak
langsung akan berdampak pada kelangsungan perusahaan. Menurut Wibowo (2007:65)
lingkungan interal adalah komponen-komponen yang ada dalam lingkup organisasi
atau perusahaan. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan internal,
yaitu
Kompetensi
Kompetensi adalah suatu kemampuan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan
dan pengetahuan serta didukung oleh sikap pekerja yang dituntut oleh pekerjaan
tersebut.
Terdapat 5 (lima) tipe karakteristik
kompetensi, yaitu sebagai berikut:
1.
Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan
orang yang menyebabkan tindakan.
2.
Sifat adalah karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap
situasi atau informasi.
3.
Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang.
4.
Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik.
5.
Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental
tertentu.
b.
Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (job satisfaction)
adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak mnyenangkan dimana para
karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya. Ini
nampak dalam sikap positif ataupun
negatif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi
dilingkungan kerjanya. Kepuasan kerja mempengaruhi tingkat absensi, perputaran
tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan, dan masalah-masalah lainnya.
Dengan demikian hubungan kepuasan kerja akan mengarahkan kepelaksanaan kerja
lebih baik, atau sebaliknya, prestasi kerja menimbulkan kepuasan.
Stress Karyawan
Berbagai bentuk kekuatiran dan
masalah selalu dihadapi para karawan. Sterss adalah suatu kondisi ketegangan
yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stress yang
terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan.
Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stress
yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Gejala-gejala ini menyangkut
baik kesehatan phisik maupun kesehatan mental.
Hampir setiap kondisi pekerjaan
bisa menyebabkan stress tergantung pada reaksi karyawan. Bagaimanapun juga, ada
sejumlah kondisi kerja yang sering menyebabkan stress bagi para karyawan.
Diantara kondisi-kondisi kerja tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Beban kerja berlebihan
2. Tekanan atau desakan waktu
3.
Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai
4.
Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggungjawab
5.
Kemenduaan peranan
6.
Frustasi
7.
Konflik antar pribadi dan atau antar kelompok
8.
Perbedaan antar nilai-nilai perusahaan dan karyawan
9.
Berbagai bentuk perubahan, dan lain-lain.
Kompensasi
Faktor yang paling signifikan yang
mempengaruhi kinerja karyawan serta kepuasan kerja karyawan adalah kompensasi
atau upah. Upah merupakan pengganti atau jasa yang diberikan kepada karyawan.
Adapun faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya didalam pemberian kompensasi
atau upah adalah:
1.
Penawaran dan permintaan tenaga kerja,
2.
Organisasi tenaga kerja/buruh,
3.
Kemampuan perusahaan untuk membayar,
4.
Keadilan dan kelayakan,
5.
Produktivitas,
6.
Biaya hidup, dan
7.
Pemerintah.
2.
Lingkungan Eksternal
Organisasi atau perusahaan seharusnya
tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasai,
tetapi perlu juga menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap
kinerja karyawan yang akan berdampak pada organisasi yang dikelolanya. Menurut
Wibowo (2007:70) lingkungan eksernal adalah komponen-komponen yang ada diluar
organisasi atau perusahaan. Bagaimanapun juga, lingkungan eksternal pada saat
sekarang ini sangat bergejolak, perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya
sangat dinamis dan kadang-kadang pengaruhnya tidak dapat diperkirakan terlebih
dahulu. Karenanya manajemen dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif,
selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan dari lingkungan eksternal yaitu:
1.
Sektor Sosial Ekonomi
Setiap segi sosial ekonomi dapat
membantu atau menghambat upaya mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan
keberhasilan ataupun kegagalan strategi. Nilai-nilai ini terwujud kedalam
perubahan gaya hidup yang mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa
ataupun cara perusahaan berhubungan dengan karyawannya serta interaksi karyawan
terhadap pekerjaannya. Adapun Faktor-faktor sosial ekonimi, yaitu:
a.
Masalah keluarga
b.
Masalah kesehatan (kondisi phisik)
c.
Masalah finansial
d.
Perubahan-perubahan disekitar tempat tinggal atau tekanan sosial
e.
Kesempatan untuk pengembangan karier
f.
Masalah-masalah pribadi lainnya, dan lain-lain.
2.
Sektor Teknologi
Disamping sektor sosial ekonomi,
perubahan teknologi dapat memberi peluang besar untuk menigkatkan hasil,
tujuan, atau mengancam kedudukan perusahaan karena akan berinteraksi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap karyawan.
3.
Sektor Pemerintah
Falsafah pemerintah dalam hubugannya
dengan perusahaan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu. Ini merupakan aspek penting
yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Tindakan pemerintah dapat
memperbesar peluang atau hambatan usaha
atau adakalanya keduanya bersamaan. Disamping mendorong dan membantu,
pemerintah juga menciptakan ancaman, ini berarti mempengaruhi kelangsungan
hidup dan keuntungan perusahaan. Dengan adanya peraturan pemerintah, maka akan
berdampak pada perusahaan dan akan berimbas pada kinerja karyawan yang secara
keseluruhan akan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsug.
4.
Pesaing
Pesaing merupakan ancaman bagi
kelangsungan hidup suatu perusahaan. Kondisi persaingan yang begitu ketat akan
mempengaruhi keadaan suatu perusahaan, dengan demikian kinerja karyawan
sangatlah penting dan dituntut sebagai masukan atau hasil kerja yang lebih baik
sehingga perusahaan dapat menghadapi kondisi yang seperti ini.
Sumber : http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-lingkungan-kerja.html